LIVESTOCK AND HALAL MEAT

CATTLE

BRAHMAN

Sapi brahman merupakan sapi yang berasal dari India dan merupakan keturunan dari bos indiscuss atau yang juga dikenal sebagai sapi zebu. Berikut, merupakan sejumlah ciri khas dari sapi brahman.

  • Memiliki punuk yang besar
  • Memiliki kulit yang longgar
  • Memiliki warna putih keabu-abuan dan sedikit kemerahan
  • Terdapat gelambir di bagian bawah leher hingga perut lebar dengan banyak lipatan
  • Bentuk telinga panjang menggantung
  • Memiliki tanduk yang sangat kecil.

Jenis sapi brahma merupakan sapi potong yang paling baik untuk dikembangkan. Persentase karkasnya bahkan mencapai hingga 45 persen. Karkas ialah bagian tubuh sapi sehat yang sudah disembelih dengan cara yang halal, sudah dikuliti, dikeluarkan jeroan, dipisahkan antara badan dengan kepala, kaki, organ reproduksi, ambing (kelenjar susu), ekor, dan lemak yang berlebih.

Saat dalam proses ternak, sapi brahman cenderung tak pilih-pilih terhadap jenis pakan yang diberikan. Baik rumput hingga pakan tambahan apa pun dapat dikonsumsinya. Sapi ini juga lebih kebal terhadap gigitan nyamuk dan caplak serta lebih tahan panas.

Sapi brahman cocok untuk dikembangkan di daerah yang memiliki iklim tropis. Berat maksimum dari sapi brahman jantan hingga sekitar 800 kilogram, sedangkan dari sapi brahman betina hingga sekitar 500 kilogram.

Simental

Sapi simmental merupakan jenis sapi yang berasal dari daerah Simme, Swiss. Jenis sapi perah dan pedaging ini mempunyai bentuk tubuh yang kekar dan berotot. Warna bulu dari sapi simmental, yaitu cokelat kemerahan (merah bata), tetapi pada bagian muka, bawah lutut, dan ujung ekornya memiliki warna putih.

Berat dari sapi simental jantan dewasa dapat mencapai hingga 1150 kilogram, sedangkan berat dari sapi betina dewasa dapat mencapai hingga 800 kilogram. Jenis sapi simmental cocok dipelihara di tempat yang memiliki iklim sedang. Persentase karkasnya cenderung tinggi serta memiliki kandungan lemak yang sedikit.

Limosin

Sapi limosin termasuk ke dalam salah satu jenis sapi yang juga diternakkan di Indonesia. Sapi ini pertama kali dikembangbiakan di Perancis. Jenis sapi limosin mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.

  • Otot yang lebih besar dari sapi simmental.
  • Warna bulu cokelat tua, kecuali pada daerah ambing yang warnanya putih, dan bawah lutut serta sekitar mata yang memiliki warna lebih muda
  • Memiliki bentuk tubuh yang besar, panjang, dan padat.

Karena memiliki ukuran dan berat yang lebih besar, jumlah daging yang dihasilkan dari sapi limosin pun menjadi lebih banyak. Proses pertumbuhan dari badan sapi potong jenis ini juga lebih cepat, lho!

Selain itu, kualitas daging dari jenis sapi limosin dinilai lebih lezat dan bagus untuk diolah menjadi makanan. Faktor inilah yang menyebabkan nilai jual dari sapi limosin jauh lebih mahal.

Brahman Cross

Sapi brahman cross termasuk ke dalam jenis sapi yang pas untuk dikembangkan di Indonesia. Sapi brahman lokal ini adalah hasil persilangan dari sapi brahman dengan berbagai jenis sapi keturunan Eropa, seperti hereford, simmental, dan limosin.

Berikut, merupakan ciri-ciri sapi brahman cross yang dapat Grameds amati.

  • Memiliki warna cokelat, putih, atau hitam
  • Memiliki kulit yang bergelambir pada bagian leher hingga perut
  • Bentuk relinga memanjang dan runcing pada bagian pangkal
  • Pertumbuhannya sangat cepat.

Jenis sapi brahman cross mempunyai kualitas dagung yang bagus. Bobot tubuhnya bahkan dapat mencapai hingga 1.000 kilogram.

 

Ongole

Sapi ongole merupakan jenis sapi ternak yang berasal dari India. Sapi pekerja ini, pada umumnya digunakan untuk membajak sawah dan mengangkat beban berat.

Sapi ongole umumnya memiiki ciri-ciri sebagai berikut.

  • Memiliki warna putih hingga abu-abu
  • Memiliki bentuk tanduk pendek
  • Memiliki badan dan punuk yang besar
  • Memiliki Kulit bergelambir longgar
  • Memiliki bentuk leher yang pendek
  • Memiliki bentuk kepala pendek dengan profil melengkung
  • Memiliki telinga yang panjang dan menggantung.

Berat dari sapi ongole jantan dewasa bisa mencapai hingga 600 kilogram, sedangkan sapi ongole betina bisa mencapai hingga 450 kilogram.

Peranakan Ongole (PO)

Sapi peranakan ongole (PO) merupakan persilangan antara sapi jantan Sumba ongole dengan sapi Jawa asli betina yang berwarna putih. Namun, kini telah banyak disilangkan dengan sapi brahman sehingga disebut sebagai sapi lokal berwarna putih atau keabu-abuan.

Sapi pedaging dan sapi pekerja ini memiliki leher yang panjang dan bergelambir, serta punuk yang ikut membesar apabila bobot tubuhnya bertambah. Bobot sapi peranakan ongole jantan dewasa bisa mencapai 800 kilogram, sedangkan betinanya mencapai 600 kilogram.

Bentuk muka sapi ini agak cembung, moncongnya rata berwarna hitam, dan memiliki tanduk berwarna gelap. Jenis sapi kurban ini mempunyai kemampuan adaptasi yang baik terhadap perbedaan kondisi lingkungan.

Bali

Sapi bali adalah salah satu ternak asli Indonesia. Jenis sapi pekerja ini memiliki tenaga dan daya tahan yang tinggi.  Saat lahir, anak sapi bali berwarna sawo matang merah mengkilap dengan garis hitam di punggung yang terlihat jelas.

Setelah dewasa, sapi betina tetap berwarna sawo matang kemerahan, tetapi sapi jantannya berwarna hitam. Sapi bali memiliki bulu berwarna putih di belakang paha atau bokong, serta kaki bagian bawah. Tubuh sapi ini padat, tanduknya tumbuh melebar, dan kakinya pendek menyerupai kaki kerbau.

Persentase sapi bali cenderung tinggi dan kualitas dagingnya baik. Sapi ini mampu mencapai bobot sekitar 217 kilogram.

Madura

Sapi madura adalah jenis sapi ternak potong lokal yang berasal dari Indonesia. Sapi ini juga banyak dimanfaatkan untuk membajak sawah.  Sapi madura mempunyao kualitas daging karkas yang sangat baik serta rendah lemak. Berikut, merupakan karakteristik khas dari sapi madura.

  • Memiliki bentuk tubuh kecil
  • Memiliki bentuk kaki pendek dan kuat
  • Bulunya berwarna merah bata
  • Memiliki bentuk paha belakang yang berwarna putih
  • Memiliki bentuk kaki depan berwarna merah muda
  • Memiliki bentuk tanduk pendek
  • Memiliki panjang badan yang menyerupai sapi bali
  • Memiliki punuk dengan ukuran kecil.

Berat sapi madura jantan dewasa bisa mencapai hingga 500 kilogram, sedangkan sapi betina mencapai hingga 300 kilogram.

Aceh

Sapi aceh merupakan jenis sapi yang dihasilkan antara persilangan bos sondaicus dengan sapi zebu. Jenis sapi aceh pada umumnya memiliki warna merah bata, dan memiliki punuk dan bergelambir. Sapi aceh juga mudah untuk diternakan, mempunyai daya tahan tubuh yang kuat, sekaligus tahan dari berbagai penyakit, virus, dan parasit endemik. Bobot sapi Aceh jantan dewasa bisa mencapai sekitar 250-300 kilogram.

Angus

Sapi angus juga termasuk ke dalam salah satu dari berbagai jenis sapi yang diternakkan di Indonesia. Sapi angus berasal dari Skotlandia dan Inggris. Sapi ini mempunyai kualitas unggulan karena memiliki kandungan serat yang padat dan rendah lemak.

Sapi angus memiliki warna hitam serta tak mempunyai punuk dan tanduk. Bobot sapi jantan dewasanya dapat mencapai hingga 900 kilogram, sedangkan untuk sapi betina berkisar 600-700 kilogram.

Brangus

Sapi brangus merupakan sapi yang dihasilkan dari persilangan sapi brahman dengan sapi angus. Sapi ini bisa memberikan kualitas daging yang lebih baik. Sapi brangus memiliki warna hitam yang serupa dengan sapi angus, tetapi bentuk tubuhnya lebih besar dan ada tanduk kecil. Bobot sapi jantan dewasanya bisa mencapai hingga 1800 kilogram, sedangkan untuk betinanya sekitar 1200 kilogram.

GOAT

KACANG

Dimulai dari jenis kambing yang paling populer di Indonesia, yaitu kambing kacang. Kambing jenis ini kerap kali diternakkan karena memiliki kemampuan adaptasi yang baik terhadap berbagai macam kondisi alam. Selain itu, kambing kacang juga mempunyai daya reproduksi yang tinggi sehingga kerap dibeli untuk keperluan kurban.

Ciri-ciri dari kambing kacang, yaitu memiliki bentuk tubuh yang slim dengan ukuran kepala kecil, telinga tegak, memiliki bulu pendek dengan warna hitam, putih, cokelat atau kombinasi dari ketiganya. Bobot dari kambing kacang pun hanya berkisar 25-30 kilogram menyesuaikan berdasarkan dengan jenis kelaminnya. Baik kambing jantan maupun kambing betina mempunyai dua tanduk pendek.

ETAWA

 mungkin pernah mendengar atau menonton liputan mengenai susu kambing etawa. Susu kambing etawa dinamakan demikian karena susu kambing ini berasal dari kambing daerah Etawah, India. Kambing etawa bisa masuk ke Indonesia karena dibawa oleh pemerintah Hindia-Belanda pada sekitar tahun 1930-an. Adapun nama asli dari kambing tersebut adalah kambing jamnapari. Selain susu, daging dari kambing jenis ini juga kerap diolah menjadi makanan lezat, lho.

Ciri dari kambing etawa, yaitu memiliki bentuk tubuh besar dengan bobot rata-rata mencapai hingga 91 kilogram pada kambing jantan dan 63 kilogram pada kambing betina. Postur tubuh dari kambing etawa cukup tinggi, sekitar 90 hingga 127 sentimeter. Adapun, bentuk telinganya terkulai ke bawah dengan hidung yang berbentuk cembung. Sebagai informasi tambahan, kambing etawa memiliki kemampuan untuk menghasilkan susu hingga tiga liter per hari, lho.

Jawarandu

kambing jawarandu atau yang juga populer dengan nama lainnya, yaitu Bligon, Gumbolo, Kopolo, dan Kacukan. Kambing Jawarandu adalah kambing hasil persilangan kambing PE dengan kambing kacang. Peternak memilih kambing jenis ini, karena memiliki ukuran tubuh yang lebih besar daripada kambing kacang, perilakunya mudah untuk digembalakan, dan mampu mengonsumsi aneka tumbuhan, baik dedaunan, pelet, maupun rumput.

Ciri-ciri dari kambing jawarandu adalah memiiliki bobot yang lebih dari 40 kilogram, kambing jantan maupun kambing betina memiliki tanduk, bentuk telinga lebar yang terbuka, panjang, serta terkulai.

Kambing jawarandu mampu untuk menghasilkan susu hingga 1,5 liter per-hari serta dagingnya bisa dimanfaatkan untuk konsumsi dan kurban.

Boer

Dimulai dari jenis kambing yang paling populer di Indonesia, yaitu kambing kacang. Kambing jenis ini kerap kali diternakkan karena memiliki kemampuan adaptasi yang baik terhadap berbagai macam kondisi alam. Selain itu, kambing kacang juga mempunyai daya reproduksi yang tinggi sehingga kerap dibeli untuk keperluan kurban.

Ciri-ciri dari kambing kacang, yaitu memiliki bentuk tubuh yang slim dengan ukuran kepala kecil, telinga tegak, memiliki bulu pendek dengan warna hitam, putih, cokelat atau kombinasi dari ketiganya. Bobot dari kambing kacang pun hanya berkisar 25-30 kilogram menyesuaikan berdasarkan dengan jenis kelaminnya. Baik kambing jantan maupun kambing betina mempunyai dua tanduk pendek.

Saanen

Kambing saanen adalah kambing yang berasal dari Swiss atau lebih tepatnya Switzerland bagian barat. Kambing saanen termasuk ke dalam jenis kambing yang mempunyai tubuh besar, kambing ini sulit untuk berkembang di wilayah tropis, karena sifatnya yang peka terhadap terik matahari. Di Indonesia, kambing saanen dikawinsilangkan dengan jenis kambing yang memiliki kemampuan untuk lebih tahan dengan dengan udara sekitar, misalnya kambing etawa.

Ciri fisik yang terlihat dari kambing saane, yaitu bulu pendek dengan warna putih atau krem dan titik hitam di telinga, hidung, dan kelenjar susu. Lalu, memiliki bentuk hidung lurus dan bentuk wajah segitiga, memiliki ekor yang tipis dan pendek, serta mempunyai bobot tubuh sekitar 36-91 kilogram, yang berbeda menyesuaikan dengan jenis kelamin.

POULTRY